Minggu, 28 Juni 2009

HUMAN RELATION DALAM PUBLIC RELATION

A. Pengertian
Human Relation artinya hubungan manusiawi, istilah manusiawi disini menunjukan arti sifat, watak, pendapat dan tingkah laku manusia sebagai anggota masyarakat.
Istilah “hubungan” dalam kegiatan dari human relation yaitu:
1. Kegiatannya ditandai dengan adanya interaksi;
2. Mencapai kepuasan bersama;
3. Sifat komunikasinya adalah antar personal.
Suatu proses dari kegiatan human relation akam berlangsung apabila terdapat beberapa hal sebagai berikut:
- Saling pengaruh mempengaruhi;
- Adanya interaksi sosial;
- Dapat terjadi dimana-mana;
- Tidak terikat oleh waktu;
- Adanya kedua belah pihak merasa puas;
- Dapat terjadi di segal bidang kehidupan.
Oleh karena itu dalam prakteknya, human relation ini terbagi dalam dua hal, yaitu:
1. Human Relation dalam arti luas
Dimana adanya interaksi antara seorang dengan orang lain dalam segala situasi dan semua bidang kehidupan untuk memperoleh kepuasan bersama.
2. Human Relation dalam arti sempit
Dimana adanya interaksi antara seorang dengan orang lain yang berada pada situasi kerja organisasi kekaryawan. Tujuan HR dalan suatu organisasi adalah untuk memberi motivasi kepada publik karyawan agar dapat bekerja secara maksimal yang didasari oleh hati yang puas dan senang.

B. Persuasi Dalam Human Relation.
Persuasi adalah suatu teknik untuk mempengaruhi terhadap sasaran komunikasi dalam kegiatan publik relation, melalui penggunaan mekanisme psikologi. Human relation pada dasarnya adalah suatu bentuk kegiatan komunikasi yang bersifat manusiawi, dimana dalam prakteknya melibatkan unsur dari ilmu sosial yaitu, ilmu psikologi, sosiologi dan ilmu komunikasi.
Maka dengan demikian, persuasi dalam kegiatan human relation itu pada dasarnya terletak karena sifat dari komunikasi human relation adalah komunikasi antar personal. Maka persuasi dalam hal ini dimisalkan tenaga penggeraknya.
Untuk efektivitas human relation dalam mencapai tujuanya maka diperlukan suatu prinsip yang terdiri dari beberapa hal, dimana menurut Keith Davis yaitu:
1. Pentingnya individu;
2. Saling menerima;
3. Kepentingan bersama;
4. Komunikasi terbuka.


C. Human Relation dalm Perusahan
Istilah human relation yang lazim dikenal dan dipakai dalam suatu organisasi, lembaga, dan bentuk instansi lainnya. Sebetulnya yang menjadi titik fokus dalam membicarakan human relation adalah pada kata “human” yang artinya Manusiawi.
Oleh karena itu faktor manusia tadi bukan dilihat dari wujudnya akan tetapi dilihat dari segala aspek kejiwaan yang ada pada diri manusia, sikap dan pribadinya, tingkah laku dan sifat ataupun wataknya.

D. Motivasi Seseorang Masuk Kelompok
Kelompok dapat diartikan sebagai organisasi formal seperti lembaga, instansi, perusahaan dan lain-lain. Dama kenyataan seseorang memasuki sebuah kelompok karena percaya, melalui kelompok akan diperoleh kebutuhan hidupnya, maka kelompok akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan dari anggotanya. Sehingga dalam situasi kerja dan organisasi tersebut terdapat adanya suatu bentuk kepuasan.
Jack Halloran dalam bukunya “Applied Human Relation-An Organizatinal Approach” menjelaskan “Human relation dalam bidang usaha dan industri adalah untuk mengetahui bagaiman seseorang itu dapat bekerja secara efektif dalam kelompoknya dan juga mengatur untuk kepuasan bersama, yaitu tujuan kelompok atau organisasi dan kebutuhan pribadi”.
Adapun kunci sukses dalam perusahaan yaitu apabila terdapat keadaan saling memuaskan, yaitu kebutuhan perusahaan dan kebutuhan pribadi. Maka motivasi seseorang masuk ke dalam sebuah kelompok adalah dalam usaha mendapatkan kebutuhan hidupnya dengan kinerja yang puas.
Sejalan dengan ini, Keith Davis dalam bukunya “Human Relation At Work”, adapun motifasi seseorang dalam suatu organisasi tercakup dalam 10 jawaban, yaitu:
1. Kami ingin pimpinan yang baik, karena kami tergantung dari kepemipinan;
2. Kami ingin mendapat penerangan. Kami ingin mengetahui tujuan yang akan dicapai, di pihak mana kami berada, dan kekuatan-kekuatan apa yang mempengaruhi lingkungan kerja kami;
3. Kami ingin diperlakukan sebagai manusia terhormat. Yang masing-masing mempunyai kebutuhan yang berbeda;
4. Kami ingin perangsang dan kesempatan untuk maju;
5. Kami ingin kebebasan dalam sikap kami sehubungan dengan persoalan kami;
6. Kami ingin bermasyarakat dan ingin penghormatan dari orang lain. Kami ingin mencegah pertentangan pribadi;
7. Kami ingin jaminan keamanan;
8. Kami ingin kondisi dan kesenangan bekerja sejauh kemungkinan yang bisa diberikan kepada kami. Ini termasuk upah;
9. Kami ingin melaksanakan pekerjaan sebagai sumbangan kebtuthan kepad masyarakat, partisipasi akan membanu mencapai prestasi kami;
10. Kami ingin diperlakukan secara jujur, ini adalah keadilan yang berarti yang menyebabkan kegiatan kanmi akan terus sesuai dengan keadaan.



E. Peranan Human Relation Dalan Peruasahaan
Alvin, E. Doodd, seorang pimpinan dari American Management Association menjelaskan ”masalah nomor satu dalam manajement dewasa ini adalah komunikasi; komunikasi anatara manajemen dan karyawan, antara berbagai tingkat manajemen dan antara pejabat sama pangkatnya.”
Oleh karenanya, dalam masalah tersebut diatas, maka bentuk-bentuk kegiatan human relation dalam peruasahaan pada prinsipnya terbagi kepada dua hal, yaitu: komunikasi manusiawi dan komunikasi manajemen.
Komunikasi manusiawi adalah salah satu bentuk dari proses komunikasi ysang menitik beratkan kepada usaha menyampaikan lambang-lambang tertentu antara individu.
Sedangkan komunikasi manajemen sebagai titik tolak adalah organisasi dalam arti fram work. Maksudnya dalam organisasi dapat diklsifikasikan sebagai berikut, yaitu terdiri dari Manajer, Staff, dan Karyawan.
Oleh sebab itu prakteknya komunikasi manajemen itu terbagi atas tiga jenis, yaitu:
1. Komunikasi Vertikal;
2. Komunkasi Horizontal;
3. Komunikasi External.
Sedangkan suatu komunikasi akan sukses apabila memperhatikan kondisi yang tertera dibawah ini:
1. Pesan komunikasi (massage) harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa;
2. Pesan harus menggunakan bahasa yang sama;
3. Pesan harus dapat membangkitkan kebutuhan pribadi komunikasi dan menyarankan bagaimana memperolehnya;
4. Pesan harus menyarankan cara untuk memperoleh kebutuhan tadi.

F. Fungsi Human Relation dalam perusahaan
Adapun fungsi dari human relation dalam sebuah perusahaan, di antaranya:
1. Menciptakan salah pengertian anatara pimpinan denag bawahan;
2. Mengembangkan kerja sama antara pimpinan dengan bawahan;
3. Dapat membentuk suatu kelompokkerja atau gorup dynamic atau team work yang efektif;
4. Mengarahkan individu dalam kelompok kepada suatu tujuan.
Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam hal ini, yaitu:
a. Perlu mengenal watak manusia, dalam hal ini terbagi kepada tiga hal:
o Extravert, yaitu watak manusia yang lebih mementingkan lingkungan sosialnya dari pada dirinya;
o Introvert, yaitu watak manusia yang lebih mementingkan pribadinya dari pada lingkungan sosialnya;
o Ambivert, yaitu gabungan dari kedua watak tersebut.
b. Dalam proses penyampaian pesan komunikasi, perlu diperhatikan hal-hal berikut:
o Faktor bahasa;
o Faktor sikap emphatik;
o Faktor intonasi;
o Faktor arus balik (feed back).
c. Tipe kepemimipinan yang paling cocok untuk suatu perusahaan sebaiknya adalah tipe kepemimpinan yang bersifat demokratis atau kebapakan.

G. Bentuk-Bentuk Human Relation dalam Perusahaan
a. Kegiatan komunikasi, dimana di dalamnya mencakup: komunikasi manajemen dan komunikasi antar manusia.
b. Konseling, dimana didalamnya mencakup: conseling yang langsung terarah.
c. Diskusi kelompok, dimana didalamnya mencakup: dendapatka umpan balik dari kegiatan komunikasi yang bersifat diskusi kelompok dan menciptakan suatu kelompok kerja atau team work yang kompak dan aktif.


H. Referensi
Djaja, H.R. Danan, Peranan Humas Dalam Perusahan, Bandung: Penerbit Alumni, 1985.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bubuhkan komentar anda