Minggu, 28 Juni 2009

KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM MASYARAKAT

A.PENGANTAR

Komunikasi merupakan dasar interaksi antarmanusia. Kesepakatan atau kesepahaman dibangun melalui sesuatu yang berusaha bisa dipahami bersama sehingga interaksi berjalan dengan baik. Persoalan mendasar dari masalah ini terletak pada hambatan yang muncul dalam membangun kesepahaman dan usaha mencapai tujuan secara maksimal. Hal ini biasanya melahirkan suatu kegalauan tentang komunikasi yang tidak sesederhana yang dibayangkan, yang kemudian menuntun pada pemikiran tentang usaha untuk melakukan komunikasi secara efektif. Uraian di bawah ini akan menyajikan sejumlah pemahaman dan persoalan dalam proses komunikasi yang kemudian dapat dimanfaatkan untuk membangun dan menjalankan suatu komunikasi yang efektif.

B.PEMBAHASAN

Memahami Komunikasi
Secara sederhana komunikasi dapat dipahami sebagai suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan dari komunikator (sumber) ke komunikan (penerima). Pada tataran ini, terlihat adanya tiga unsur atau elemen komunikasi yaitu, komunikator, pesan dan komunikan. Secara lebih luas, komunikasi bisa pula dipahami sebagai suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan dari komunikator ke komunikan, dengan atau tanpa media, serta melibatkan dua individu atau lebih yang saling berhubungan. Pada tingkat yang lebih kompleks ini, elemen-elemen komunikasi yang nampak adalah komunikator (tunggal/jamak), komunikan (tunggal/jamak), pesan dan media. Biasanya, ikutan dari elemen-elemen yang demikian adalah munculnya pertimbangan tentang efek (pengaruh) serta umpan balik (feedback).

Komunikasi Efektif
Komunikasi efektif dipandang sebagai suatu hal yang penting dan kompleks (Mingay, 2005: 2; dan Soller, Lesgold, Linton dan Goodman, 1999: 1-8). Dianggap penting karena ragam dinamika kehidupan (bisnis, politik, misalnya) yang terjadi biasanya menghadirkan situasi kritis yang perlu penanganan secara tepat, munculnya kecenderungan untuk tergantung pada teknologi komunikasi, serta beragam kepentingan yang ikut muncul. Juga dipandang kompleks karena komunikasi efektif tidak serta merta berlaku untuk semua bentuk proses komunikasi yang terjalin. Dengan kata lain, rujukan komunikasi efektif hanya berlaku pada kasus-kasus tertentu dan kurang bisa digeneralisasi.

Hasil penelitian Johnson, Sutton dan Harris (2001: 81) menunjukkan cara-cara agar komunikasi efektif dapat dicapai. Menurut mereka, komunikasi efektif dapat terjadi melalui atau dengan didukung oleh aktivitas role-playing, diskusi, aktivitas kelompok kecil dan materi-materi pengajaran yang relevan. Meskipun penelitian mereka terfokus pada komunikasi efektif untuk proses belajar-mengajar, hal yang dapat dimengerti di sini adalah bahwa suatu proses komunikasi membutuhkan aktivitas, cara dan sarana lain agar bisa berlangsung dan mencapai hasil yang efektif.

Sejumlah hasil penelitian di atas mengantar pada suatu pemahaman tentang komunikasi efektif. Pertama, terdapat kejelasan aktor komunikasi atau antarsiapa sesungguhnya komunikasi efektif itu hendak dicapai. Komunikasi efektif untuk guru ke murid berbeda dengan komunikasi efektif dari murid ke guru. Komunikasi efektif untuk keluarga berbeda dengan komunikasi efektif untuk pertemanan. Kedua, keefektifan komunikasi juga ditentukan oleh kejelasan tujuan komunikasi yang dijalankan. Efektifitas untuk penyampaian informasi berbeda dengan efektifitas tujuan pendidikan, persuasi, hiburan atau pengawasan lingkungan. Efektifitas komunikasi bisnis akan berbeda dengan efektifitas komunikasi untuk bimbingan dan konseling. Ketiga, komunikasi efektif ditentukan oleh kesediaan antaraktor serta dukungan elemen dan sub-elemen komunikasi untuk berbentuk dan bersikap efektif. Komunikator yang pro-efektif tidak akan banyak membantu bila komunikan tidak bersikap dan berperilaku efektif.



Lebih lanjut, apa yang dimaksud dengan komunikasi efektif? Mengingat beragamnya unsur untuk tercapainya komunikasi efektif seperti sudah dijabarkan di depan, maka pemahaman tentang komunikasi efektif pun tidak bisa diberikan dengan satu pengertian belaka. Sebagai contoh, ada yang menyebutkan bahwa komunikasi efektif adalah proses komunikasi yang dilakukan dengan metode yang tepat. Secara luas memang bisa dipahami bahwa penggunaan metode yang tepat tentu didasari oleh banyak pertimbangan tentang efektifitas itu sendiri terlebih dahulu.

Pendapat lain menyebutkan bahwa komunikasi efektif akan tercapai bila proses yang terjadi dilakukan secara sadar dengan mengenali hambatan atau potensi hambatan dan memahami serta menyiapkan pemecahan masalahnya.
Sekarang timbul pertanyaan, apa kaitannya dengan masyarakat itu sendiri? Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur. Menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabhani, sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslahatan.
Jadi dari pengertian di atas bisa kita hubungkan bahwa komunikasi yang baik akan menghasilkan sebuah masyarakat yang akan hidup harmonis. Masyarakat di sini bukan hanya di lingkungan sekitar kita namun pula masyarakat lebih luas ruang lingkupnya. Sekolah merupan masyarakat kecil yang di bina dalam hubungan akademika. Dunia usaha atau perusahaan di bina dalam bidang ekonomi dan mungkin masih banyak lagi. Namun yang perlu di pehatikan bahwa komuniksi dalam sebuah masyarakat akan membawa dampak yang sangat baik. Sistematika kehidupan bermasyarakat bisa terbentuk dari pola linkage (hubungan) yang harmonis dan dinamis antara para pelaku di masyarakat tersebut.
C.PENUTUP

Sebagai penutup dari makalah yang singkat ini, ada beberapa kesimpulan yang perlu saya kemukakan antara lain.
1.Komunikasi merupakan suatu bagian yang tidak bisa di pisahkan dalam kehidupan setiap manusia.
2.Komunikasi yang efektif akan terbentuk dari pola kehidupan yang paham terhadap komunikasi dan mau memanfaatkannya sesuai dengan peranan yang ada.
3.tatanan sosial kemasyarakatan yang ada menggambarkan akan pentingnya sebuah komunikasi yang efektif yang mengarah pada prinsip kebersamaan.
4.Tidak mustahil kalau ternyata terjadinya kerusuhan, peperangan dan perkelahian di sebabkan oleh ketidakefektifannya dalam berkomunikasi, yang di hadapi oleh masyarakat sekarang ini.
5.mulailah belajar untuk mengefektifkan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari kita
Wallahua,lam bissawab.

D.REFERENSI

1.Mingay, Simon. 2005. “Effective Communication between IT Leaders and Stakeholders must be Structured and Contextual”.
2.Green, Stephen D. 2000. “Keys to Effective Father-Child Communication”.
3.Neuman. Cheryl McKenna. 2002. “Establishing Effective Communication with Large Science Classes”
4.Soller, Amy; Alan Lesgold, Frank Lintin dan Brad Goodman. 1999. “What Makes Peer Interaction Effective? Modelling Effective Communication in an Intelligent CSCL”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bubuhkan komentar anda