Minggu, 28 Juni 2009

ISTIKHARAH

Di zaman sekarang sering kita lihat sebagian orang mempraktekkan berbagai macam takhayul untuk membantu mereka memilih dan membuat suatu keputusan dalam hidup. Sebagian orang menggunakan media membaca telapak tangan. Masyarakat Arab pagan (masa lalu) menggunakan media anak panah atau arah burung. Jika ada seekor burung terbang ke satu arah maka dianggap itu pertanda buruk dan jika si burung tersebut terbang ke arah lainnya maka itu dianggap sebagai pertanda baik.
Islam tidak mengenal takhayul. Islam mengajarkan prinsip dasar bahwa pengetahuan tentang masa depan hanya milik Allah SWT. Dan untuk itu jalan satu-satunya bagi mereka yang beriman adalah dengan meminta bantuan Sang Pencipta yang Maha Mengetahui apa yang terjadi di masa lalu, sekarang dan masa yang akan datang.
Shalat Istikharah merupakan salah satu cara untuk meminta bantuan dan pertolongan dari Allah SWT ketika kita harus memilih pilihan yang terbaik diantara beberapa pilihan yang ada. Shalat Istikharah dilakukan setelah sebelumnya berwudhu lalu shalat dua rakaat dan sesudahnya membaca Doa Istikharah. Nabi Muhammad SAW besabda "Tidak akan rugi orang yang mengerjakan istikharah dan tidak akan menyesal orang yang bermusyawarah."
Setelah melakukan shalat Istikharah lalu lanjutkan dengan melaksanakan keputusan yang menurut ia terbaik dan keputusannya itu akan diberkati oleh Allah SWT. Shalat Istikharah tidak mesti melibatkan pengalaman seseorang dengan penampakan atau lewat mimpi. Mungkin saja sebagian orang mempunyai 'penglihatan' atau merasa terdorong dengan hati nuraninya untuk melangkah ke suatu arah tertentu.
Shalat Istikharah adalah shalat sunnat yang dikerjakan untuk meminta petunjuk Allah oleh mereka yang berada diantara beberapa pilihan dan merasa ragu-ragu untuk memilih. Spektrum masalah dalam hal ini tidak dibatasi. Seseorang dapat shalat istikharah untuk menentukan dimana ia kuliah, siapa yang lebih cocok menjadi jodohnya atau perusahaan mana yang lebih baik ia pilih. Setelah shalat istikharah, maka dengan izin Allah pelaku akan diberi kemantapan hati dalam memilih. Rasulullah saw bersabda:
Jabir r.a. berkata: Rasulullah telah mengajarkan kepada kami istikharah dalam segala urusan kami sebagaimana ia mengajarkan sesuatu surat dari Al-Qur’an, maka Nabi bersabda: Apabila salah seorang diantara kamu akan mengerjakan sesuatu, hendaklah ia mengerjakan shalat dua raka’at. (sunnat). Kemudian membaca do’a: Allahumma inni astakhiruka bi’ilmika waastaqdiruka biqudratika wa as’aluka min fadhlikal adhim, fa innaka taqdiru wala aqdiru wata’lamu wala a’lamu wa anta allamul ghuyub allahumma inkunta ta’lamu anna hadzal amra khairun aajilihi faqdurhu li wayassirhu li,tsumma baarik li fihi, wa inkunta ta’lamu anna haadzal amra syarrun li fi dini wa ma’asyi wa ‘aqibati amri. Auqala: aajili amri wa aajilihi fashrifhu anni washrifni anhu waqdurlial khaira haitsu kana tsumma raddhini bihi qala: wayusammi hajatahu. (Ya Allah saya minta pilihan-Mu menurut pengetahuan-Mu, dan saya mengharap dengan kekuasaan-Mu dan saya ohon dari kurnia-Mu yang besar, sesungguhnya Engkaulah yang kuasa dan saya tidak kuasa. Dan Engkau mengetahui sedang aku tidak mengetahui. Engkau ya Allah mengetahui yang ghaib, ya Allah jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini baik bagiku, di dalam agamaku dan penghidupanku serta akibatnya baik yang segera maupun yang akhir, maka takdirkanlah bagiku dan mudahkanlah untukku kemudian berkatilah bagiku di dalamnya. Dan jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini berbahaya bagiku, dalam agamaku dan penghidupanku serta akibatnya, yang segera atau yang terakhir maka hindarkanlah dia daripadaku, dan jauhkan diriku daripadanya. Dan tentukanlah yang baik untukku, bagaimanapun adanya. Kemudian puaskanlah hariku dengan kebaikan itu. Kemudian menyebut hajatnya (hajatnya supaya disebut diwaktu berkata: Ya Allah jika Kau tahu urusan ini ……..). (HR. Bukhari).
KETERANGAN TENTANG SHALAT ISTIKHARAH
- Shalat Istikharah hukumnya sunnah.
- Boleh melakunkannya kapan waktu saja, siang atau malam, setelah shalat wajib atau sebelumnya.
- Do'a Istikharah dilakukan setelah shalat Istikharah.
- Boleh membaca surat apa saja setelah Al Fatihah karena tidak ada dalil yang menetapkan bacaan surat tertentu.
- Tidak ada keterangan bahwa seseorang apabila sudah shalat akan bermimpi, melihat sesuatu, atau lapang dadanya.
- Yang jelas bahwa Istikharah adalah ibadah, ibadah harus ikhlas dan sesuai dengan contoh Rasullulah SAW, Istikgarah termasuk juga dzikir kepada ALlah dan Allah akan membuat hati menjadi tenang.
- Seorang muslim harus ridha denagn qadha' dan qadar Allah, dan apa yang ia peroleh insya Allah itu yang terbaik untuknya.
- Yang harus kita perhatikan dalam istikharah adalah apa yang dilakukan Rasulullah SAW dan para sahabantnya. Mereka adalah sebaik-baik manusia dan yang paling tentang maksud Rasulullah SAW
- Shalat Istikharah cukup dilakukan sekali menurut hajat yang di butuhkan, adapun berulang sampai tujuh kali tidak ada contohnya.

REFERENSI
Abu Zakaria Yahya Bin Syaraf Annawawy. Imam, Penerjemah: H. Salim Bahreisyi, Riadhus Shalihin, Bandung, Al Ma’arif 1976
Kumpulan Shalat-Shalat Sunnat, Drs. Moh. Rifa'i, CV Toha Putra, Semarang, 1993

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bubuhkan komentar anda